MEDAN-Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat 408 ribu orang di Sumatera Utara (Sumut) masih menganggur per Februari 2024.
” Dari jumlah pengangguran itu tingkat pengangguran untuk laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan,” kata Kepala BPS Sumut Nurul Hasanuddin.
Menurut Hasan dalam penyampaian rilis resmi statistik Sumut, Senin (6/5/2024) disebutkan, persentase pengangguran untuk laki-laki sebesar 5,52 persen, sedangkan perempuan sebesar 4,48 persen.
Hasan lebih rinci menjelaskan, jumlah angkatan kerja di Sumut tercatat sebanyak 8 juta orang pada Februari 2024 .
Dia juga menyebutkan, jumlah penduduk usia kerja (di atas 15 tahun) mencapai 11,38 juta orang. Dengan demikian terjadi kenaikan 226 ribu orang dibandingkan Februari 2023.
Lebih lanjut dipaparkan Hasan, di antara 8 juta jumlah angkatan kerja itu merupakan dengan tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 70,3 persen. Sedangkan yang bukan angkatan kerja mencapai 3,38 juta orang.
Menurutnya angkatan kerja pada tahun ini bertambah 126 ribu sedangkan yang bukan angkatan kerja juga bertambah 100 ribu orang.
Dengan demikian jumlah angkatan kerja yang sudah memiliki pekerjaan tahun ini bertambah 131 ribu orang. Sedangkan pengangguran turun 5 ribu orang dibandingkan tahun lalu.
Untuk tingkat pengangguran terbuka tahun ini juga turun 0,14 persen menjadi 5,1 persen.
“Pekerja di Sumut per Februari 2024 ini masih didominasi pekerja penuh waktu mencapai 4,82 juta orang, kata Hasan
Namun jumlah pekerja penuh waktu ini turun 142 ribu orang dibandingkan tahun lalu.
Dijelaskannya, untuk pekerja paruh waktu jumlahnya bertambah 110 ribu menjadi 2,09 juta orang. Sementara pekerja setengah menganggur bertambah 167 ribu menjadi 685 ribu orang.
Sementara untuk lapangan pekerjaan utama di Sumut masih didominasi sektor pertanian, perdagangan dan industri pengolahan.
Pada sektor pertanian dan perdagangan masing-masing memberikan ruang bagi 29,01 persen dan 21,91 pekerja di Sumut.
Sementara sektor industri pengolahan memberikan ruang sebesar 10,2 persen.
Pada tahun ini pekerja di Sumut sebanyak 42,42 persen yang bekerja di sektor formal dan 57,58 persen di sektor informal.
Dari jumlah itu sebanyak 38,27 persen di antaranya berstatus sebagai buruh, karyawan dan pegawai, sedangkan yang berstatus berusaha sendiri sebanyak 18,58 persen.
Kemudian pengangguran untuk wilayah perkotaan jauh lebih tinggi sebesar 6,51 persen dibandingkan pengangguran di tingkat pedesaan sebesar 3,31 persen.
Sementara itu, BPS Sumut juga mencatat tingkat setengah pengangguran pada Februari 2024 adalah sebesar 9,02 persen.
“Ini berarti dari 100 penduduk bekerja terdapat sekitar sembilan orang yang termasuk setengah pengangguran,” sebutnya.
Dibandingkan Februari 2024, tingkat setengah pengangguran mengalami penurunan sebesar 1,68 persen poin.
Dijelaskan Hasan, setengah pengangguran adalah mereka yang jam kerjanya di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam per minggu) dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain. ( swisma)