LABUAN BAJO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus merealisasikan komitmennya untuk mengoptimalkan pendayagunaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf) sebagai bagian penting dalam mewujudkan program-program pemberdayaan masyarakat.
Salah satu hasil nyata dari optimalisasi pendayagunaan ziswaf oleh BSI adalah renovasi Masjid Agung Nurul Falaq di Labuan Bajo, yang secara resmi selesai hari ini bersamaan dengan peluncuran BSI Smart Agent di Labuan Bajo.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menegaskan strategi perseroan untuk terus mendorong potensi dari Islamic Ecosystem yang mencerminkan tidak hanya komitmen terhadap infrastruktur keagamaan tetapi juga inovasi dalam memberikan solusi perbankan yang efisien dan inklusif.
Hingga saat ini, BSI mengelola 51.659 masjid dan berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) di ekosistem masjid sebesar Rp3,87 triliun, dengan pertumbuhan 82,51% secara year on year (yoy).
“BSI konsisten mendukung Islamic Ecosystem sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi syariah dalam negeri, dan BSI akan selalu berusaha memberikan layanan terbaik, senantiasa memberikan manfaat dan terus menjadi pilihan utama masyarakat,” ujar Hery,Jumat (15/12/2023).
Hery menyebutkan, BSI dan BSI Maslahat menyalurkan total bantuan mencapai Rp2,6 miliar untuk renovasi Masjid Agung Nurul Falaq yang merupakan masjid pertama dan tertua di Labuan Bajo yang dibangun pada 1911 ini.
Renovasi yang berlangsung selama 6 bulan ini melibatkan pembaruan gapura, pagar, fasad, menara, kubah, tempat wudhu, interior, dan eksterior masjid. Dengan luas 802 m2, Masjid Agung Nurul Falaq Labuan Bajo mampu menampung 300 jamaah lantai bawah dan 250 jamaah lantai atas.
Dalam upaya melestarikan warisan sejarah tersebut, BSI menyatakan komitmennya untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam beribadah, bermuamalah, dan bersilaturahmi.
“Kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan dapat mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin. Kami berharap bahwa bantuan renovasi ini akan membawa manfaat luas bagi masyarakat dan memperkuat nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Hery.
Tidak hanya itu, BSI juga turut serta dalam pembangunan masjid di berbagai daerah, mencatatkan kehadiran dalam proyek-proyek seperti Masjid BSI Cipali dan Masjid BSI Cipularang di Jawa Barat, Masjid BSI Bakauheni di Lampung, Masjid BSI Pananjakan dan Mushola Jemplang di Bromo Malang, serta Masjid Al Amin Merapi di Yogyakarta.
“Dengan terus mengembangkan layanan dan mendukung berbagai aspek ekosistem masjid, BSI berharap dapat menjadikan masjid sebagai pusat peradaban masyarakat yang tidak hanya berfokus pada fasilitas ibadah, tetapi juga pada aktivitas ekonomi [muamalah] dan mendukung berbagai kegiatan sosial di komunitas setempat,” tutup Hery.
Layanan BSI Smart
Selain program pemberdayaan masyarakat melalui ziswaf, BSI juga meresmikan layanan BSI Smart di Labuan Bajo. BSI Smart merupakan layanan perbankan tanpa kantor yang memungkinkan masyarakat melakukan berbagai transaksi perbankan seperti tarik tunai, transfer, pembayaran tagihan, dan transaksi lainnya. Untuk mengakses layanan ini, masyarakat dapat membuka rekening BSI secara online.
Lewat kehadiran BSI Smart, BSI berharap dapat memudahkan masyarakat Labuan Bajo, khususnya para calon jamaah haji, dalam melakukan pendaftaran dan melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).
Dengan lebih dari 92.195 agen BSI Smart di seluruh Indonesia per November 2023, termasuk 3 agen di Labuan Bajo, BSI berupaya memberikan layanan perbankan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat di Nusa Tenggara Timur.
Hingga September 2023, BSI terus mencatat pertumbuhan positif dengan kinerja di atas rata-rata industri perbankan nasional. Laba kuartal ketiga (III/3) mencapai Rp4,20 triliun, meningkat sebesar 31,04% dibandingkan tahun sebelumnya.
Hery mengatakan bahwa pertumbuhan kinerja positif ini menjadi pendorong semangat bagi BSI untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui program ziswaf.
“Angka ini menjadi spirit bagi kami sebagai Bank Syariah terbesar di Indonesia untuk memberikan kinerja terbaik, karena semakin besar raihan laba perseroan, maka akan berbanding lurus dengan kontribusi yang akan kami berikan kepada umat dalam bentuk ziswaf,” jelas Hery.(sumber: metrojurnal.com)