Satuhati.co | PATUMBAK – Seorang kader Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Medan Amplas, M Syaifullah (20) bebak belur dianiaya bandar sabu di Jalan Garu III, Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas. Diduga, pemicunya hanya karena persoalan wanita, Minggu (5/7/2020) malam.
Tak terima, Syaifullah pun memilih melaporkan bandar sabu berinisial NND alias Pen alias Wondo (33) itu ke Polsek Patumbak.
Diceritakan Syaifullah, penganiayaan yang dialaminya terjadi di lokasi gelap dan sepi tepatnya di jalan samping Puskesmas tak jauh dari kantor Kelurahan Harjosari I, Medan Amplas.
Menurutnya, sebenarnya masalah ini hanya sepele, hanya gegara cewek bernama Jeje Ona yang dua pekan lalu minta tolong diantarkan ke rumah kostnya oleh korban.
“Memang ada saya ngantarkan, Jeje ke rumah kostnya naik kereta, itukan karna Jeje minta tolong, lagian Jeje itu kawan saya juga dan usianya lebih tua dari saya,” kata pria yang tinggal di Jalan Garu III, Medan Amplas, itu.
Namun entah apa masalahnya, tiba-tiba pelaku menelepon korban, menanyakan keberadaan Jeje. Spontan dari seberang telepon genggamnya, korban menjawab tidak tau, dimana keberadaan Jeje, akhirnya teleponpun terputus.
Tak lama kemudian, korban diajak temannya ke ATM BRI Simpang Limun. Tapi di sana, pelaku kembali menelpon dan menanyakan keberadaannya. “Jangan kemana-mana kau ya, aku datang kesitu (ATM BRI),” sebut korban menirukan ucapan pelaku.
Pelaku pun datang dan kemudian memaksa korban ikut. “Naik kau,” kata korban kembali menirukan ucapan pelaku dengan arogannya. Karena takut, korban memilih mengikuti perintah pelaku.
Korban lalu dibawa ke Jalan Garu 3, samping Puskesmas tak jauh dari kantor Kelurahan Harjosari I. Di sana, korban kembali ditanyai soal keberadaan Jeje Oni, tapi begitu dijawab tak tau, korban langsung dipukuli dan dihantam dengan batu koral.
Tak puas, pelaku kembali membawa korban. Tapi di perjalanan, korban memilih melompat dari atas sepeda motor dan kabur menyelamatkan diri.
“Aku lompat dari keretanya, kalau enggak salah di salah satu Gang agak kecil di daerah Jalan Garu 2 dan setelah itu aku lari sekuat-sekuatnya dengan sisa tenaga yang masih ada,” jelas korban.
Setelah berhasil melarikan diri, dari tangan bandar narkoba itu, korban lalu memberi tau kepada rekan-rekannya sesama Anggota KNPI.
Selanjutnya teman-teman korban sebanyak 30 orang, melacak kebaradaan pelaku, namun pelaku tidak ketemu, walaupun dicari sampai kerumahnya di Jalan Garu III Gang Jabrik Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas.
Atas saran dan petunjuk Ketua dan pengurus Pimpinan Kecamatan (PK) KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Medan Amplas Dedy Trio S.Kom korban diarahkan membuat laporan polisi ke Polsek Patumbak dengan harapan pelaku secepatnya bisa ditangkap. (*/ok)