MEDAN – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sumatera Utara (Sumut), Rapidin Simbolon menghimbau seluruh kader agar tidak terburu-buru berbicara tentang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Karena, hal itu merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, sesuai aspirasi seluruh pengurus PDIP.
Hal itu ditegaskan Rapidin saat pertemuan dengan wartawan di salah satu cafe di kawasan Teladan Medan, Jumat malam (28/10/2022). Turut hadir dalam pertemuan itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut Baskami Ginting, Ketua DPRD Medan Hasyim SE, Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik PDI Perjuangan Sumut DR Aswan Jaya, serta sejumlah pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut lainnya.
“Ibu Ketua Umum Megawati pasti akan memilih yang terbaik, yang paling ideal memimpin dan membawa masyarakat Indonesia ke arah tujuan bangsa yang lebih baik,” terang Rapidin.
Lebih lanjut, ia meminta seluruh kader PDI Perjuangan di Sumut agar bersabar menunggu capres dan cawapres yang akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri.
“Nama capres dan cawapres akan diumumkan pada momen yang tepat. Tidak etis berbicara capres saat ini. Karena hanya menimbulkan isu dan kericuhan di tengah kepemimpjnan pemerintah yang tengah berjalan saat ini,”
Sebelumnya, Rapidin berterimakasih kehadiran jurnalis, walau tidak ada hal khusus dalam pertemuan tersebut.
“Tidak ada yang spesifik. Hanya saja, selama ini saya berkomunikasi lewat group, tapi belum pernah menyapa seluruh jurnalis yang ada. Saya ingin menyapa dan menyampaikan terimakasih atas publikasi giat PDIP selama ini,” ujar Rapidin.
Pada pertemuan itu, ia juga menjelaskan program pangan yang dilakukan PDI Perjuangan melalui Program 10 Bahan Pendamping Beras.
“Seluruh anggota partai, diharapkan dapat mengantisipasi krisis pangan, sesuai pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, dan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat,” jelas Rapidin.
Tak hanya itu, Rapidin menjabarkan PDI Perjuangan juga turut membagiikan pupuk kepada masyarakat, khususnya petani, untuk mengatasi kelangkaan pupuk. (Red)