Jakarta, – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sekitar 160 anak di Jalur Gaza, Palestina, meninggal dunia setiap hari akibat agresi Israel.
“Rata-rata sekitar 160 anak terbunuh setiap hari berdasarkan angka Kementerian Kesehatan (Palestina),” kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier, dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, Selasa (7/11/2023), mengutip CNNIndonesia.com
Lindmeier pun menegaskan kembali “kebutuhan mendesak” untuk jeda kemanusiaan, demi meringankan penderitaan warga Palestina.
Menurutnya, warga Gaza saat ini benar-benar membutuhkan “air, bahan bakar, makanan, serta akses yang aman ke perawatan kesehatan untuk bertahan hidup.”
“Ribuan orang di Gaza sekarat dan mereka yang hidup menderita trauma, penyakit, kekurangan makanan dan air,” ucapnya.
Dia menuturkan bantuan-bantuan kemanusiaan saat ini telah diatur sedemikian rupa agar bisa disalurkan ke warga sipil Gaza maupun rumah sakit. Namun, akses yang aman dan terjamin untuk mengirimkan bantuan tersebut yang sekarang menjadi masalah.
“Kami membutuhkan akses yang aman dan terjamin, serta tanpa hambatan, untuk bisa mencapai pasien dan rumah sakit,” ucapnya.
Lindmeier juga menyinggung soal rumah sakit di utara Gaza yang kini terseok-seok merawat begitu banyak pasien di saat RS sendiri kekurangan stok medis. Dia mengatakan WHO hanya mampu membawa pasokan masuk ke RS “sekali” saja sejak konflik di Timur Tengah ini pecah. Pasokan itu pun langsung dibawa oleh para dokter ke ruang operasi.
“Karena segala sesuatu yang dibawa masuk, termasuk anestesi, diperlukan pada saat itu,” ucapnya, seperti dikutip Anadolu Agency.
Dia menuturkan dokter-dokter di Gaza benar-benar telah kehabisan stok medis untuk merawat pasien. Mereka sampai-sampai terpaksa mengoperasi pasien tanpa memberikan anestesi atau obat bius.
“Tidak ada yang membenarkan ke-horor-an yang dialami warga sipil di Gaza,” kata Lindmeier.
Dalam kesempatan itu, Lindmeier turut melaporkan bahwa setidaknya 16 petugas kesehatan tewas saat bertugas di daerah kantong tersebut. Dia pun menekankan bahwa setiap serangan terhadap fasilitas kesehatan dilarang dalam hukum humaniter internasional.
Korban tewas akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, selama satu bulan terakhir telah melebihi jumlah korban meninggal dunia dalam perang Rusia vs Ukraina yang berlangsung sejak 2022 lalu.
Per Rabu (8/11/2023), Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sebanyak 10.569 warga Palestina tewas imbas serangan Israel di Gaza, dengan 4.324 di antaranya merupakan anak-anak dan 2.823 lainnya perempuan.
Sementara itu, sebanyak 26.475 orang lainnya terluka akibat gempuran Israel di Gaza sejak 7 Oktober lalu. Masih ada 2.550 orang, termasuk 1.350 anak-anak, yang hilang di Gaza.
Organisasi global, Save the Children, sempat melaporkan bahwa anak-anak Palestina tewas setiap 15 menit sekali dalam serangan udara Israel.
“Lebih dari 1.000 anak dilaporkan tewas dalam 11 hari serangan udara di Gaza. satu anak setiap 15 menit dan sepertiga dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak,” bunyi pernyataan Save the Children.