Langkat – Calon Bupati (Cabup) Langkat Nomor Urut 02 Iskandar Sugito angkat bicara soal siswa yang pipis dipungut biaya di sekolahnya. Ia mengatakan, kalau pemberitaan itu tak benar adanya. Namun, Penanggung Jawab Yayasan Al Hidayah Muhammad Budi menegaskan hal itu meruapakan realita.
“Maaf saya baru balas karena memang baru ada kesempatan untuk membalas. Terima kasih sudah menghubungi saya dan semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan kebaikan yang banyak kepada kita. Tentang berita tersebut sudah diklarifikasi oleh pengelola madrasah, bahwa berita tersebut tidak benar,” kata Iskandar kepada awak media, Kamis (14/11/2024) pagi.
Sementara, Penanggung Jawab dan Pengelola Yayasan Al Hidayah Muhammad Budi mengatakan, pungutan biaya ke toilet benar adanya. Ia mengaku sempat ada kebijakan internal yang disepakati dengan wali murid. Biaya tersebut, sebagai upaya untuk mendisiplinkan siswa yang kerap meninggalkan kelas ke toilet
“Kebijakan tersebut dulu memang pernah ada sebagai upaya mendisiplinkan siswa, tapi tidak lagi diberlakukan. Sejak saat itu, tidak ada lagi biaya atau aturan terkait penggunaan toilet,” ucap Budi seperti yang dilansir dari beberapa media online.
Antara keterangan Iskandar dan Budi sangat jelas bertentangan alias kontradiktif. Calon Bupati Langkat ini, dengan lugas menyebutkan pungutan itu tak benar adanya. Namun, penanggung jawab yayasannya malah membenarkan hal itu.
Diberitakan sebelumnya, dunia pendidikan di Kabupaten Langkat patut menjadi sorotan. Mulai dari fasilitasnya yang bisa dibilang tak layak, hingga lokasinya yang terpencil, sudah wajar diprioritaskan untuk meningkatkan tarafnya. Isu ini pula lah yang gencar dijadikan bahan kampanye dalam momen Pilkada Langkat tahun 2024 ini.
Seperti pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Langkat Iskadar Sugito dan Adli Tama Hidayat Sembiring, selalu membawa harapan atas perubahan dunia pendidikan yang lebih baik lagi. Salah satu yang kerap disoroti Paslon Nomor Urut 02 ini, yakni sekolah-sekolah dengan fasilitas yang tak layak.
Lebih mirisnya, malah ada satu sekolah di Kecamtan Stabat yang membebankan biaya kepada siswanya saat buang air kecil (pipis) di toilet sekolah. Seperti di School & Foundation Al Hidayah di Jl Sutoyo, Lingkungan VI, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Langkat.
Fasilitas di Yayasan milik Iskandar Sugito ini memang cukup memadai. Namun biaya pipis di toilet yang dibebankan kepada siswanya, malah jadi hal yang tak wajar.
“Anak ku sekolah di situ (Yayasan Al Hidayah). Siswa yang buang air kecil, dikenakan biaya. Ini kan hal yang gak wajar. Karena, siswa yang sekolah di sana juga bayar uang sekolah,” ujar wali murid yang enggan menyebutkan identitasnya, Rabu (13/11/2024) siang.
Bahkan, anak dari wali murid ini terpaksa buang air besar di celana, karena takut menggunakan toilet sekolah. Mayoritas siswa juga lebih memilih tidak menggunakan toilet di yayasan itu, karena dibebani biaya.
“Lucu aja rasanya, bapak itu (Iskadar Sugito) dalam kampanyenya selalu mengangkat isu dunia pendidikan. Tapi di sekolahnya sendiri kencing pun bayar. Sampai segitunya kali nyari keuntungan. Kesannaya kan jadi gak sesuai antara ucapan dan kenyataannya,” ketus wali murid.
Sejatinya, seluruh elemen masyarkat juga mengidam-idamkan hal serupa. Fasilitas pendidikan yang baik, tentunya harus sejalan dengan cita-cita membangun dunia pendidikan yang bermutu. Perhatian terhadapnya pun semestinya bukan hanya muncul di musim ‘mencari suara’ dalam momen pilkada.
Menanggapi hal itu, Iskandar mengarahkan awak media ini untuk mempertanyakannya kepada kepala sekolah. “Bisa Bapak tanya langsung sama kepala sekolah ya pak?? Atau bisa main-main ke sekolah… jumpa sama Kepala Sekolahnya. sambil melihat-lihat sekolah kami,” kata Iskandar dari pesan WhatsAppnya. (Red)