Stabat – Hari pencoblosan pilkada serentak tinggal beberapa hari lagi. Masa kampanye bagi para calon kepala daerah pun telah berakhir. Namun, di luar ‘promosi’ program kerja para calon, ada saja warga yang berkeluh kesah. Bukan soal visi misi, tapi lebih perihal perilaku calon di tengah masyarakat.
Seperti Iskandar Sugito, Calon Bupati (Cabup) Langkat Nomor Urut 2 yang jadi perbincangan tetangganya. Bagaimana tidak, pria paruh baya ini disebut-sebut menggunakan pekarangan tetangganya untuk akses siswa yang bersekolah di Yayasan Al Hidayah miliknya.
Kesewenang-wenangannya itu, bahkan sudah berlangsung sejak tahun 2021 silam. Bukannya tak mau memberi akses jalan, tapi karena Iskandar tak pernah meminta izin kepada jirannya. Bahkan, lahan Cabup ini sendiri sempat bertahun-tahun ditutup untuk dilintasi siswanya.
Akan Dilaporkan ke Polisi
“Bukan pun ku minta uangnya untuk bayari pekaranganku. Tapi setidaknya kan ada basa-basi ke sesama tetangga. Sementara, tahanahnya sendiri adalah beberapa tahun ditutupnya,” ketus warga Lingkungan VI, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Langkat ini, Senin (25/11/2024) pagi, sembari meminta hak tolaknya.
Bahkan, nara sumber pernah berkomunikasi dengan Iskandar via telepon seluler beberapa waktu lalu. Namun, Cabup Nomor Urut 2 itu tak memberikan jawaban yang menyenangkan. Ia malah mengancam akan melaporkan nara sumber ke polisi.
“Waktu itu ku jelaskan sama pak Is, kalau tanah kami bukan jalan umum. Aku berharap, saat itu pak Is bisa bicara baik-baik. Tapi dia malah mengancam akan melaporkan aku ke polisi. Kan aneh, kok aku pula yang mau dilaporkannya,” ketus nara sumber.
Awalnya, lokasi itu dijaga satpam dan siswa tak bisa melintasi pekarangan Iskandar. Namun, bebrapa hari setelah komunikasi tersebut, Iskandar kemudian membuka akses siswa menuju sekolah dari tanah miliknya.
Tidak Bermasyarakat
Begitupun, hingga kini siswa yang bersekolah di yayasan milik Iskandar tetap lewat dari pekarangan nara sumber. Tapi, Iskandar juga tak pernah menemui nara sumber untuk membicarakan hal tersebut.
Bukan hanya itu, jiran Iskandar yang lain menyebutkan kalau Cabup Langkat ini kurang bermasyarakat. Pria paruh baya ini jarang berbaur dengan warga sekitar. Jika ada warga sekitar meninggal, Iskandar bahkan jarang menghadirinya.
“Kalau ada orang kampung sini yang meninggal, jarang kali pak Is itu hadir. Padahal, keluarga terdekat kita kan tetangga, bukan orang lain di luar sana. Kami di sini banyak yang gak simpatik. Gak akan kami pilih, walaupun dia tetangga,” ketus nara sumber.
Di setiap kampanye, Iskandar selalu bersemangat menggaungkan perubahan di Kabupaten Langkat. Bahkan dalam program unggulannya, Iskandar bercita-cita meningkatkan jaringan jalan untuk memberikan akses seluas luasnya bagi aktifitas masyarakat Langkat.
Sementara, hingga berita ini diterbitkan, Iskandar belum memberikan tanggapan. Pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya, belum dibalas yang bersangkutan. (Rud)