GLOBALMEDAN.COM,MEDAN-
Untuk bisa diterima masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang termasuk favorit tidaklah mudah. Pasalnya persaingan sangat ketat karena jumlah peminat banyak, sedangkan kuotanya terbatas.
Seperti di Universitas Sumatera Utara (USU) dengan jumlah pendaftar 35.719 orang
harus bersaing ketat untuk merebut kuota hanya 3.138 Kursi di Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tiinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) 2020.
Pada pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020 di USU selain digelar di kampus tersebut juga
di tiga lokasi lainnya, yakni Universitas Sari Mutiara, SMA Negeri 1 Medan dan SMK Negeri 9 Medan.
Dalam pelaksanaannya yang mulai digelar pada Minggu (5/7/2020), Rektor USU Prof Dr Runtung Sitepu SH MHum meninjau pelaksanaan ujian di berbagai lokasi UTBK di kampus USU dan Universitas Sari Mutiara Medan.
Dalam peninjaun itu, rektor memastikan penerapan physical distancing, baik terhadap.para peserta dan pengawas.
“Kita terapkan physical distancing di setiap ruangan. Para peserta diharuskan untuk menggunakan masker,” ujar Runtung saat meninjau lokasi UTBK di Fakultas Teknik USU.
Dikatakan rektor, sebanyak 35.719 peserta melaksanakan UTBK berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan.
UTBK SBMPTN 2020 ini berlangsung secara tahap, yakni tahap I pada 5 hingga 14 Juli dan tahap II, 20 hingga 29 Juli. Sedangkan pengumuman 20 Agustus.
“Sejauh ini, pada hari pertama belum ada kendala dari segi teknis maupun pencegahan Covid-19. Kita berharap selama sembilan hari ke depan UTBK bisa berjalan dengan lancar,” katanya.
Runtung menjelaskan bila ada peserta berhalangan mengikuti UTBK-SBMPTN sesuai dengan jadwal dan tahapan, maka pihak Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) memberikan kesempatan mengikuti ujian susulan.
“ Bila ada laporan ada peserta tidak bisa mengikuti UTBK karena ada halangan, maka bisa mengikuti ujian susulan 2 Agustus 2020,” kata Runtung.
Meskipun pada pelaksanaan UTBK dilakukan penerapan protokol kesehatan Covid -19, namun panitia tidak ada memberlakukan persyaratan rapid test bagi peserta.
Menurut Runtung karena tidak ada peserta dari luar Sumut yang melaksanakan ujian di USU, maka belum urgensi untuk diadakan rapid test.
Dikatakannya, LTMPT sudah menerapkan protokol khusus untuk peserta yang dalam kondisi kurang sehat.
“Kalau suhu tubuhnya 38 derajat akan dipisahkan dengan peserta lain dalam melaksanakan ujian. Namun jika kondisinya tidak memungkinkan untuk melaksanakan ujian jadwalnya akan diubah menjadi tahap kedua pada 20 Juli mendatang,” katanya. ( tanai)