TANAH KARO – PT Jasa Raharja Cabang Kabanjahe mengikuti kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama Forum Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan wilayah Kabupaten Karo pada Senin (17/03), bertempat di Aula Purpur Sage Polres Tanah Karo.
Kegiatan ini diikuti oleh Kapolres Tanah Karo, mewakili Bupati Kabupaten Karo, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Kabanjahe Bambang S. Kristiantoro dan jajaran, Kepela Dinas Perhubungan Kabupaten Karo dan jajaran, Kodim 0205 Kabupaten Karo, Subdenpom Kabanjahe, BPBD Kabupaten Karo, Batalyon INF 125 Simbisa Kabanjahe, Satpol PP Kabupaten Karo dan jajaran, Organda DPC Karo, BPBD Kabupaten Karo, Bulog Cabang Kabanjahe, Para Kapolsek jajaran Polres Tanah Karo dan para PJU Polres Tanah Karo.
Kapolres Tanah Karo Bapak AKBP Eko Yulianto menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan FGD ini adalah untuk berdiskusi dan saling berkolaborasi antar instansi dan akan melibatkan seluruh instansi pada saat pengaman perayaan Idul Fitri 1445 H di Wilayah Hukum Polres Tanah Karo.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan stake holder terkait untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di Berastagi yang merupakan salah satu tujuan wisata di Provinsi Sumatera Utara.
Hasil diskusi merumuskan beberapa kesimpulan antara lain Polres Tanah Karo akan menyiapkan dua pos pelayanan dan satu pos terpadu dan mengerahkan 317 personil Polri.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karo akan mengerahkan 50 personil unutk ditempatkan di dua pos pelayanan dan satu pos terpadu yang telah disiapkan oleh Polres Tanah Karo dan akan melakukan pembatasan operasional mobil barang atau truk pada H-3 dampai H+3 Idul Fitri 1446 H, Satpol PP Kabupaten Karo juga akan mengerahkan 62 personel untuk ditempatkan di titik titik yang telah ditentukan.
Forum Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan wilayah Kabupaten Karo akan berupaya dan selalu berkolaborasi bersama stakeholder terkait untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemudik pada perayaan Idul Fitri 1446 H dan para wisatawan.
Selain itu, juga akan megantisipasi hal hal dapat menimbulkan kemacetan karena terjadinya peningkatan arus lalu lintas yang akan ke Tanah Karo, dan akan membuat papan peringatan/spanduk daerah rawan bencana tanah longsor, mengingat Kabupaten Karo termasuk salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Sumatera Utara dan daerah berpotensi tinggi terjadinya bencana tanah longsor. (Red)