MEDAN-Sebanyak150 dokter yang bertugas di Rumah Sakit Columbia Asia Medan dan Aksara serta manajemen mengikuti Doctors Fun Walk dibarea parkir belakang RS Columbia Asia Medan Jalan Listrik Medan, Minggu (19/5/2024).
Peserta Doctors Fun Walk dilepas Chief Executive Officer (CEO) RS Columbia Asia Indonesia, Naveen K Mantha, dan GM RSCA Aksara Deasy Mochtar, Direktur RSCA Medan dr Evandoni, Direktur RSCA Aksara dr Mardianto SpPDK dan Prof Dr dr Sutomo Kasiman SpPD Sp JP(K).
Para peserta sebelum melakukan fun walk terlebih dulu mengikuti senam pemanasan. Kemudian.dilanjuti dengan jalan santai dan penuh keakraban berbaur bersama.
Mereka melintasi ruas jalan mulai dari Jalan Listrik, Zainul Arifin, Diponegoro, Kejaksaan, Candi Borobudur, Kapten Maulana Lubis, Imam Bonjol dan kembali ke Jalan Listrik.
CEO RS Columbia Asia Indonesia, Naveen K Mantha, mengatakan, Doctors Fun Walk adalah wujud penghargaan manajemen kepada para dokter yang telah bekerja keras dan berdedikasi tinggi.
Direktur RSCA Medan, dr Evandoni (kanan) foto bersama dengan CEO RSCA Indonesia, Naveen K Mantha Naveen dan GM RSCA Aksara, Deasy Mochtar serta Direktur RSCA Aksara, dr Mardianto SpPDK
“Kami berharap kegiatan ini dapat bertujuan guna mempererat hubungan kekeluargaan antara seluruh staf medis dan manajemen, para dokter Rumah Sakit Columbia Asia Medan dan Aksara. Tentunya ini meningkatkan awareness akan kesehatan mental dokter di I doneaia,” ujar Naveen.
Disebutkannya, kegiatan ini rencananya akan menjadi acara rutin yang dilakukan secara berkala guna memelihara semangat kebersamaan dan kerja sama di lingkungan RS Columbia Asia Medan.
Partisipasi aktif dari para dokter, katanya diharapkan dapat menjadikan acara ini sukses dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta.
Doctors Fun Walk merupakan inisiatif yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan menjaga hubungan baik antara manajemen, para dokter serta masyarakat umum.
“Melalui kegiatan ini RS Columbia Asia Medan dan Aksara ingin menunjukkan apresiasi kepada para dokter yang senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada pasien,” pungkas Naveen.
Dijelaskan dokter merupakan ujung tombak kesehatan di Indonesia, merawat pasien, menyembuhkan penyakit, bahkan menyampaikan kabar duka kepada keluarga pasien.
Para dokter berjam-jam di bawah tekanan yang berat, ruang untuk mengatasi penyakit dan menyelamatkan nyawa.
Bahkan, banyak dari mereka (dokter) akhirnya menghadapi depresi, kecemasan, kelelahan, dan masalah kesehatan mental lainnya sama seperti orang lain. Terkadang para dokter menghadapi beban yang lebih berat.
Menurut data dari Chenmed, dua pertiga dokter mengetahui seseorang yang akan berhenti praktik dalam lima tahun ke depan karena kelelahan. Seperempat dari dokter residen akan memilih untuk tidak masuk ke bidang kedokteran jika mereka memulai pendidikan lagi.
Bahkan mahasiswa kedokteran menghadapi tingkat depresi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat umum.
Statistik untuk dokter perempuan bahkan lebih buruk. Tingkat bunuh diri 250-400% lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan di profesi lain.
Dokter memiliki tingkat keberhasilan bunuh diri yang lebih tinggi karena pengetahuan yang lebih besar dan akses yang lebih baik ke sarana mematikan.
Usai fun walk, para peserta mengikuti tari zumba, hiburan dan sarapan bersama serta prnarika kupon lucky draw dengan hadiah menarik. ( ima)