MEDAN – APOSTOLAT Kerahiman Ilahi Keuskupan Agung Medan (AKI KAM) menggelar Rekoleksi Setiap tahunnya. Perayaan ini selalu berubah tanggal. Tahun ini, AKI KAM diusianya ke 15 tahun mengangkat thema ‘Keluarga Sumber Panggilan’ dan sub thema ‘Sebagai Anggota Apostolat Kerahiman Ilahi Siap Dipanggil untuk Berkarya’.
Untuk tahun ini, Rekoleksi AKI KAM dihadiri para Imam, diantaranya RP John Rufinus Saragih OFM Cap, RP Fiorentinus Sipayung OFM Cap, RP Yosafat Ivo Sinaga OFM Cap dan RP Agustinus Yew OFM Cap, serta beberapa Apostolat Kerahiman Ilahi Paroki (AKIP). Tak ketinggalan, Paroki Medan Timur yang telah terbentuk 2 AKIS, juga turut menghadiri.
Dalam rekoleksi ini juga diadakan misa adorasi yang dilaksanakan di Cinta Alam Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang, Sabtu (9/7) kemarin.
Dalam rekoleksi ini, ke 4 Imam juga memberikan seminar serta bahan rekoleksi kepada para anggota devosan yang hadir.
Untuk diketahui, Kerahiman Ilahi adalah sebuah devosi Katolik kepada cinta belas kasihan Allah dan keringanan untuk membiarkan cinta dan rahmat tersebut mengalir melalui hati seseorang terhadap orang-orang yang membutuhkan hal itu dengan melaksanakan kegiatan rekoleksi di cinta alam. Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk mempersiapkan para anggota devosan lebih peduli (care) terhadap sesama.
RP John Rufinus Saragih OFM Cap selaku Direktur Rohani AKI KAM dalam khotbahnya memberikan perumpamaan tentang orang Samaria yang melakukan perbuatan baik terhadap sesama yang meskipun tidak sedarah, tidak segolongan, tidak seagama dan bukan satu suku. Di mana orang Samaria bagi orang Yahudi dianggap orang berdosa karena tidak memiliki iman yang murni.
Perumpamaan tentang orang Samaria yang baik adalah perumpamaan tentang hukum Taurat yang hidup, seperti tertulis dalam kitab Ulangan dan Imamat, “Cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, pikiranmu, kekuatanmu dan seluruh dirimu dan cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri.”
Dari perumpamaan ini, ia berharap sebagai devosan Kerahiman Ilahi mampu memahami bagaimana menghidupi cara hidup Yesus dan mempraktekan hukum cinta kasih secara nyata.
“Melalui rekoleksi ini diharapkan sebagai devosan kita juga mampu dihadapkan dengan tuntutan zaman yang mana kita harus perduli terhadap orang yang membutuhkan kita. Karena di zaman saat ini kita sering berdalih dan menghindar serta sembunyi di balik ibadat yang kita lakukan sebagai pembenaran diri untuk menjawab tuntutan cinta kasih. Kepedulian kita bisa dimulai dalam keluarga, yang mana kita harus bisa memberikan waktu ekstra terhadap putra-putri kita. Terkadang dalam waktu yang krisis, kadang orangtua begitu lemah untuk menunjuk arah yang benar bagi anak-anak kita. Contohnya pada saat misa anak kita merenggek dan kita tidak mampu membujuknya dan kita memberikan hape agar anak diam dan asik,” terang Direktur Rohani AKI KAM.
Padahal, kata dia, di zaman ini sebagai orangtua harus mampu menanamkan iman pada anak-anak sejak masa kecil.
“Kita perlu memberikan pemahaman agar tidak salah pengertian, yang mana karena para devosan merasa pesta Kerahiman Ilahi adalah pesta kami, maka mempersiapkan dengan meriah sehingga umat merasa itu bukan pesta umat dan inilah tugas kita untuk memberi pemahaman kepada umat bahwa Minggu Kerahiman ini adalah pesta semua umat Allah,” ujarnya.
Dan karena pada dasarnya Minggu Kerahiman diangkat oleh Sri Paus dan kebetulan dipopulerkan oleh Sr Faustina, Apostolat Kerahiman Ilahi ini juga sangat populer di dunia. Hal ini tampak dari struktur organ Apostolat Kerahiman Ilahi yang mencakup 6 tingkatan, yakni AKIU (Apostolat Kerahiman Ilahi Universal) WACOM (Word Apostolic Congredd of Mercy) yang dipimpin oleh Sri Paus, AKIB (Apostolat Kerahiman Ilahi Benua) seperti untuk Asia adalah AACOM (Asian Apostolic Congres of Mercy), AKIN (Apostolat Kerahiman Ilahi Nasional) yang mencakup para uskup nasional, AKIK (Apostolat Kerahiman Ilahi Keuskupan) didirikan di sini adalah AKI KAM (Apostolat Kerahiman Ilahi Keuskupan Agung Medan), AKIP (Apostolat Kerahiman Ilahi Paroki) dalam keuskupan, dan AKIS (Apostolat Kerahiman Ilahi Stasi).
“Kita patut berbangga semakin banyak yang merasakan Kerahiman Allah dan semoga para devosan tetap setia dalam karya berbelas kasih dengan kegiatan yang ada di kelompok Kerahiman. Salah satunya mendoakan jiwa yang telah menghadap Tuhan dengan doa coronka,” ucap RP John diakhir sesi acara di dampingi ibu Emellia Dewi dan Viktor Oloan Sihombing, selaku Pengurus AKI KAM.
Penulis: Nurlina Sidabariba
Editor: r hidayat ahmad