MEDAN – Ketua Umum Lembaga Pemerhati Olahraga Nasional (PON) Ariadi mempertanyakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Medan tidak mengikutsertakan cabang olahraga Sepatu Roda (Roller Skate) pada perhelatan Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan 19 – 26 Agustus tahun ini.
“Tentu ini perlu dipertanyakan. Apakah ketidakikutsertaan cabor ini memang ada unsur kesengajaan atau tidak. KONI Medan perlu memberi penjelasan soal ini agar tidak terjadi gejolak di kalangan pegiat cabor Sepatu Roda di Medan,” kata Ariadi di Medan, Minggu (13/08/2023).
Ketidakikutsertaan cabor Sepatu Roda diketahui berdasarkan hasil rapat pengurus KONI Medan beberapa waktu lalu. Dalam kesimpulan rapat yang dilansir media, ada 24 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Namun cabor Sepatu Roda sepertinya tidak termasuk dari 24 cabor yang akan dipertandingkan.
“Apakah cabor Sepatu Roda ini sengaja dicoret, atau apa. Ini kan perlu penjelasan KONI Medan biar pegiat Sepatu Roda tidak menduga-duga,” kata mantan Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara ini.
Ariadi mengaku dirinya dan para pengurus Lembaga PON sangat konsern memperhatikan perkembangan olahraga di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Termasuk juga perkembangan cabang olahraga Sepatu Roda.
“Kita sama-sama tahu, dua atlet Sepatu Roda asal Kota Medan mampu membawa harum nama Sumut di kancah nasional dengan memperoleh dua medali perak pada perhelatan PON XX di Papua. Untuk PON XXI Aceh-Sumut, cabor Sepatu Roda menargetkan tiga medali emas. Jadi dasar apa KONI Medan ‘mencoret’ cabor Sepatu Roda dari Porkot Medan tahun ini. Padahal jumlah atlet Sepatu Roda di Kota Medan mencapai puluhan orang, mulai dari tingkat usia dini hingga remaja,” katanya.
Ketua Umum KONI Medan Eddy H Sibarani langsung memberikan alasan mengapa cabor Sepatu Roda tidak diikutsertakan pada Porkot Medan yang akan dilaksanakan pada 19 – 26 Agustus mendatang.
“Ok mantap masukannya nang. Alasannya adalah sudah 1 tahun masa bhakti kepengurusan Porserosi Medan habis. Jadi mari kita dorong agar segera ada kepengurusan barunya ya. Tks,” kata Eddy Sibarani dalam pesan WhatsApp-nya, Senin (14/08/2023).
Eddy juga menjelaskan alasan mengapa cabor Sepatu Roda ikut pada Pekan Olahraga Pelajar Kota (POPKOT) Medan dan perekrutan atlet binaan usia dini di cabang sepatu roda meski periodesasi kepengurusan Porserosi Medan waktu itu telah berakhir.
“Itu dua hal yang berbeda. POPKOT Medan dan perekrutan atlet binaan usia dini itu ajangnya Dispora Medan. Bukan bagian dari KONI,” katanya.
Eddy malah kaget ketika disebutkan bahwa saat ini sudah terbentuk karateker kepengurusan Porserosi Medan.
“Lha. Kami kok belum tahu. Harusnya susunan carateker itu cepat disampaikan ke kami. Kami juga perlu bersilaturahmi dengan kepengurusan yang baru ini (karateker). Secepatnya beraudiensi ke kami,” katanya. (Red)